Postingan

Buku-buku di Balik Bukuku

Gambar
Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, saya merasa sangat bersyukur karena proses penulisan, penyuntingan, dan penerbitan buku pertama saya yang berjudul "Ubah Reaktif Jadi Kreatif" ini sudah selesai dan Anda sudah bisa memesannya melalui penerbit atau saya. Dalam kiriman ini, saya ingin sedikit menjelaskan tentang berbagai materi yang akan Anda baca dalam buku saya, serta memberikan apresiasi dan penghormatan kepada beberapa author yang buku-bukunya telah berhasil menginspirasi saya. Pada awalnya, saya berniat untuk membuat sebuah buku yang sederhana, singkat, dan ringkas seperti Eat That Frog dari Brian Tracy. Ketika mulai membuat outline , mencari referensi, dan menulis, saya sadar bahwa saya telah membuat kesalahan besar jika saya ingin menulis buku seperti Eat That Frog . Kenapa? Brian Tracy adalah seorang pakar yang telah tersohor akan keahliannya, ia adalah salah satu yang terbaik di dunia. Dengan reputasi agungnya, apa pun materi yang ditulis olehnya akan dipercaya dan d

Kenapa pekerjaan Anda tidak pernah selesai?

Gambar
Dalam tulisan sebelumnya, saya telah menjelaskan bahwa kerja keras tidak ada gunanya jika Anda tidak memiliki tujuan yang jelas dan metodologi yang tepat. Apabila Anda belum membaca tulisan tersebut, silakan klik disini . Credit: carecallingnow.com Dalam tulisan ini, saya akan menjelaskan kepada Anda tentang penyebab banyaknya pekerjaan Anda. Kenapa waktu 24 jam terasa belum cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaan? Credit: football5star.com Sekarang saya akan mengutip satu cerita yang tertulis di biografi Zlatan Ibrahimovic. Pada suatu hari di kamp latihan Ajax Amsterdam, Zlatan  curhat  kepada Marco van Basten yang saat itu sedang merintis karir kepelatihan dan menangani tim muda Ajax. Percakapan mereka kurang lebih seperti ini. “Mister, saya dikritik oleh pelatih karena kurang membantu pertahanan. Bagaimana saran Anda?” “Jangan dengarkan para pelatih itu. Tugas utama seorang penyerang adalah mencetak gol. Kamu harus menyimpan energimu untuk itu.” Credit: zlatanibrahimovic.com Ketik

Membongkar mitos kerja keras, bukan determinan kesuksesan!

Gambar
Muhasabah diri. Credit: mim.or.id Sejak dulu hingga sekarang, kita mendapat doktrin bahwa kita harus bekerja keras agar bisa sukses dalam bidang apa pun. Apakah Anda percaya bahwa kerja keras adalah syarat utama untuk sukses? Apakah Anda berpikir bahwa semakin banyak waktu, tenaga, dan pikiran yang Anda habiskan untuk pekerjaan akan membuat Anda menjadi ahli? Sejujurnya, saya kurang setuju dengan teori ini. Kerja keras memang penting tapi bukan faktor utama yang paling menentukan. Anda tidak serta merta menjadi ahli karena sudah bekerja sangat lama. Saya akan memberi contoh sederhana tentang hal ini. Bapak saya sudah bermain bulutangkis selama lebih dari 40 tahun, artinya dia punya menghabiskan waktu yang sangat lama dan berpengalaman dalam bulutangkis. Pertanyaannya, apakah kemampuan bapak saya lebih baik daripada pemain junior PB Djarum berusia 15 tahun? Saya  haqqul yaqin , bapak saya tidak punya kesempatan untuk menang. Perbedaan teknis di antara bapak saya dengan atlet remaja PB D

Diet adalah perkara mindset

Gambar
Pada hari ini, kelebihan berat badan dan obesitas merupakan masalah yang sering ditemukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. berdasarkan data dari Katadata yang dirilis pada tahun 2018, 1 dari 4 orang Indonesia mengalami kelebihan berat badan. Apa definisi kelebihan berat badan dan perbedaannya dengan obesitas? Definisi ini merujuk pada nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) Anda. Berikut ini panduan untuk menghitung IMT dan klasifikasinya.   Diambil dari situs rumus.co.id Setelah mengetahui rumus perhitungan IMT di atas, postur tubuh Anda tergolong ke bagian mana? Jika Anda tergolong kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan menjadi hal yang wajib untuk Anda lakukan karena kelebihan berat badan berkaitan erat dengan berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, hipertensi, stroke, serangan jantung, dan kanker. Anda tentu tidak mau mengalaminya ‘kan? Pertanyaan berikutnya, bagaimana cara yang efektif untuk menurunkan berat badan? Apakah dengan berolahraga sangat keras

Belajar dari Dwi Sasono, jangan remehkan insomnia

Gambar
Di tengah pandemi covid-19 yang belum selesai, publi k dikejutkan dengan berita  penangkapan aktor Dwi Sasono yang kedapatan mengonsumsi narkoba. Aktor yang bermain dalam film Wiro Sableng ini mengikuti jejak Tora Sudiro dan Jefri Nichol yang sebelumnya juga ditangkap polisi karena mengonsumsi narkoba. Uniknya, mereka menggunakan narkoba untuk alasan yang sama yaitu sulit tidur. Dwi Sasono. Credit: mancode.id Insomnia adalah masalah serius yang tidak bisa disepelekan karena berkaitan erat dengan beragam penyakit kronis seperti obesitas, diabetes, alzheimer, arthritis, depresi, hipertensi, stroke, kanker, dan serangan jantung. Menurut data yang bisa Anda akses di Google, lebih dari 2 juta orang Indonesia menderita insomnia setiap tahun. Kenapa ada begitu banyak orang yang susah tidur? Pertama, tingkat stress yang tinggi yang bisa diakibatkan oleh berbagai faktor, tuntutan kerja menjadi salah satu yang paling dominan. Hal ini semakin memburuk karena tidak diimbangi dengan gay

Bahaya ponsel bagi kehidupan Anda, wajib disimak!

Gambar
Saat ini, ponsel merupakan bagian tak terpisahkan dari hidup kita, selalu diperhatikan sejak bangun tidur hingga menjelang tidur. Faktanya, penggunaan ponsel pada 60 menit setelah bangun dan 60 menit sebelum tidur memberikan dampak buruk yang perlu Anda perhatikan. Bukan hanya membuat Anda ketergantungan, penggunaan ponsel pada satu jam pertama dan satu jam terakhir dapat berakibat buruk terhadap otak dan perilaku Anda. Bahaya menggunakan ponsel di tempat tidur. Credit: Greg McKeown Sebelum menjelaskan tentang dampak buruk penggunaan ponsel di awal dan di akhir hari, saya akan menjelaskan terlebih dahulu tentang 4 jenis gelombang otak yang perlu Anda ketahui. 1.        Gelombang beta adalah gelombang sadar dan fokus, semua proses yang membutuhkan logika dan penuh kesadaran terjadi pada gelombang ini. Saat membaca tulisan ini, kemungkinan besar otak Anda berada pada gelombang beta. 2.        Gelombang alfa adalah gelombang sadar namun lebih rileks. Ini adalah gelombang

Jadilah Istimewa di Masa Karantina

Gambar
Apakah Anda merasa bosan dan stress setelah sekian lama #dirumahaja tanpa melakukan aktivitas normal dan tidak bisa berkumpul bersama orang-orang terdekat Anda? Credit: WNDU.com Saya rasa semua orang mengalami kebosanan, bukan hanya Anda, saya juga. Pertanyaan yang lebih penting untuk Anda jawab adalah bagaimana cara Anda menyikapi masa karantina ini? Apakah Anda lebih banyak bersikap positif atau negatif? Secara manusiawi, tentu saja wajar jika Anda mengeluh karena tidak bisa melakukan berbagai aktivitas normal. Saya pun sempat melakukannya. Sebelum Anda lebih banyak mengeluh, saya ingin berbagi suatu insight yang mungkin Anda butuhkan untuk tidak hanya melawan kebosanan namun bisa mengubah hidup Anda di tengah masa karantina. Sebagai informasi, saya sudah mengalami masa karantina selama hampir 3 bulan, sejak pertama kali ada gerakan work from home di Jakarta, tidak ada shalat jamaah, tarawih dan lebaran di rumah aja. Jika Anda tinggal di luar JABODETABEK, mungkin ma