Berbahagia Meraih Impian, Berkenalan dengan Reverse Gap

Sejak kecil, kita sudah diajarkan untuk bermimpi dan bercita-cita. Saya yakin, kita semua memiliki impian hebat yang ingin kita raih di masa depan. Bisa jadi kita memiliki impian untuk kesehatan yang lebih baik, karir yang melejit, bisnis yang menguntungkan, maupun impian-impian lain di bidang lain. Sayangnya, kita tahu betul bahwa impian-impian ini terlihat masih sangat jauh dari genggaman kita. Terdapat jarak yang jauh antara kondisi saat ini dan impian kita yang kita namakan sebagai ‘gap’.
Gambaran sederhana tentang 'gap'

Kali ini, saya ingin mengenalkan sebuah perspektif baru bernama ‘reverse gap’ yang saya peroleh dari buku berjudul ‘The Code of The Extraordinary Mind’ karya Vishen Lakhiani. Berikut ini adalah ilustrasi sederhana tentang reverse gap yang akan membuat Anda lebih bahagia, sehat, bebas stress, dan meraih impian lebih cepat.
Perspektif untuk lebih berbahagia

Kita semua memiliki masa lalu, masa kini, dan masa depan. Selama ini, kita hanya melihat masa depan impian, membayangkan kehidupan impian di masa depan, dan membandingkannya dengan masa kini. Semakin sering kita membandingkan masa kini dengan masa depan, kita semakin stress.

Kenapa kita sering stress?
Tentu saja bukan karena kurang rekreasi tapi karena kurang bersyukur. Konsep dasar dari reverse gap adalah mensyukuri banyak hal yang sudah kita raih sehingga kita lebih berbahagia dalam menjalani hidup dan mengejar impian. Suatu artikel di The Guardian yang ditulis oleh Annalisa Barbieri menyatakan bahwa gratitude atau rasa syukur bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah, meredakan stress, memperkuat sistem imun, dan membuat kita lebih bahagia.


Richard Branson dalam bukunya yang berjudul ‘The Virgin Way’ menyatakan bahwa kebahagiaan lah yang mendorong kesuksesan, bukan sebaliknya. Kebahagiaan dan pikiran positif membuat otak kita ‘lebih terlibat, lebih berenergi, kreatif, termotivasi, sehat, tangguh, dan produktif.’ Oleh karena itu, Branson menyimpulkan bahwa 90% kebahagiaan ditentukan oleh faktor dari dalam diri sendiri. Ketika kita berbahagia, tubuh memproduksi lebih banyak hormon dopamin yang akan meningkatkan produktivitas kita.


Sekarang saya akan memberikan contoh sederhana penerapan ‘reverse gap’ dalam kehidupan sehari-hari. Saya memiliki seorang pelanggan yang memiliki target untuk menurunkan berat badannya sebanyak 8 Kg. Saat ini, setelah dua bulan menjalani program berat ideal, beliau sudah berhasil menurunkan hampir 5 Kg berat badannya.
Data awal penimbangan
Dalam konsep reverse gap, saya mendorong beliau untuk melihat kemajuan yang sudah dibuat daripada stress dan khawatir tentang target yang belum tercapai. Dengan demikian, pelanggan saya lebih enjoy dan happy dalam menjalankan programnya.
Data penimbangan terakhir
Mulai dari sekarang, saya berharap Anda yang membaca tulisan ini bisa lebih bahagia, lebih sehat, bebas stress, dan mampu mencapai impian dengan berbahagia.

Katalog produk berat badan ideal dapat dilihat disini.
Konsultasi langsung mengenai berat badan ideal dapat menghubungi saya melalui WhatsApp di nomor 085348348177

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku-buku di Balik Bukuku

Akibat & Penyebab Tidak Sarapan

Benarkah Olahraga Efektif Menurunkan Berat Badan?