Manfaat Istimewa Jalan Kaki yang Perlu Anda Ketahui


Apakah Anda merasa stuck dan butuh inspirasi?

Jalan kaki menyimpan manfaat yang luar biasa bagi otak.

Anda mungkin berpikir bahwa travelling ke Bali atau Raja Ampat akan menjadi solusi yang ideal. Hanya saja, saat ini sedang terjadi pandemi novel coronavirus atau covid-19 yang melarang Anda untuk bepergian jauh dan menganjurkan Anda untuk tetap di rumah. Faktanya, Anda memang tidak perlu meninggalkan tempat tinggal Anda untuk mendapatkan inspirasi baru dan berpikir lebih kreatif. Anda ‘hanya’ perlu berjalan kaki selama 15-30 menit per hari.

Ketika berbicara tentang manfaat jalan kaki, mayoritas orang hanya berpikir tentang menjaga kesehatan jantung, menurunkan berat badan dan melancarkan peredaran darah. Lebih dari itu, jalan kaki bisa memberikan manfaat yang jauh lebih istimewa. Sebuah studi dari Stanford University menyatakan bahwa berjalan kaki bisa membuat Anda lebih kreatif dan meningkatkan kemampuan Anda dalam berpikir divergen. Studi yang dipublikasikan pada tahun 2014 oleh Marily Oppezzo dan Daniel Schwartz ini menjelaskan bahwa kreativitas Anda bisa meningkat sebesar 60% ketika berjalan kaki dan sesaat setelahnya. Kenapa demikian?

Ketika berjalan kaki, otak Anda berada pada gelombang alpha yang rileks. Saat rileks, otak akan mengalami kebosanan dan berusaha mencari sesuatu yang baru dan mencoba untuk berpikir dari berbagai sisi (divergen), ini lah saat munculnya kreativitas di dalam otak Anda.

Evolusi dan kreativitas
Berdasarkan klasifikasi dalam biologi, manusia tergolong sebagai hominid dan berkerabat sangat erat dengan simpanse, gorilla, dan orangutan. American Museum of Natural History bahkan mengatakan bahwa 98,8% DNA manusia identik dengan simpanse. Dalam sebuah percobaan di Jepang, seekor simpanse bernama Ayumu menunjukkan nilai kecerdasan yang terbilang jenius, Ayumu mampu mengingat susunan angka secara sempurna dalam waktu kurang dari 60 detik, sesuatu yg mustahil dilakukan oleh manusia tercerdas sekali pun. Selain kalah cerdas, manusia pun sama sekali tidak berpeluang untuk mengalahkan simpanse dalam adu fisik. Joe Rogan mengatakan bahwa simpanse memiliki kekuatan sebesar 3-5 kali manusia dengan otot yang jauh lebih padat. Pertanyaannya, kenapa populasi manusia mencapai 7 milyar sedangkan simpanse hanya 300.000?
Saya berfoto dengan seekor orangutan pada tahun 2011.


Kelemahan adalah tempat kelahiran bagi kreativitas, inovasi, dan perubahan, demikian yang diungkapkan oleh Bene Brown. Evolusi membuktikan teori ini. Nenek moyang manusia berjalan dengan 4 kaki sebagaimana kera besar lain. Inferioritasnya terhadap simpanse membuat nenek moyang kita berpikir lebih kreatif, berinovasi, dan melakukan perubahan cara berjalan dari quadrupedal menjadi bipedal. Perubahan ini memberi nenek moyang manusia dua keuntungan yang luar biasa.

Pertama, berdiri dengan 2 kaki membuat tubuh menjadi lebih tinggi sehingga bisa memperluas pandangan. Dengan pandangan yang lebih luas, manusia lebih leluasa untuk melihat hewan buruan maupun predator ancaman sehingga mampu bereaksi lebih cepat. Kedua, kemampuan manusia untuk berjalan dengan 2 kaki membuat komunikasi lebih efisien. Sebagai makhluk sosial, komunikasi yang efisien akan memperlancar arus pertukaran informasi sehingga memunculkan lebih banyak ide dan inovasi yang berujung pada perubahan evolusioner.

Imajinasi lebih penting daripada pengetahuan, demikian ungkapan terkenal dari Albert Einstein. Dalam kesempatan lain, penemu teori relatifitas yang lahir di Jerman ini mengatakan bahwa tidak ada satu pun dari penemuannya yang lahir dari proses berpikir rasional. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa manusia tidak menjadi spesies yang dominan karena kecerdasan tapi kreativitas lah yang membuat perbedaan. Pada akhirnya, Anda tak perlu risau jika nilai tes IQ Anda kurang tinggi karena hal yang perlu Anda lakukan adalah rutin berjalan kaki.


Wildan Karim, your transformational coach
085348348177

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku-buku di Balik Bukuku

Akibat & Penyebab Tidak Sarapan

Benarkah Olahraga Efektif Menurunkan Berat Badan?