Jadilah Istimewa di Masa Karantina
Apakah Anda merasa bosan dan stress setelah sekian lama
#dirumahaja tanpa melakukan aktivitas normal dan tidak bisa berkumpul bersama
orang-orang terdekat Anda?
Credit: WNDU.com |
Saya rasa semua orang mengalami kebosanan, bukan hanya Anda,
saya juga. Pertanyaan yang lebih penting untuk Anda jawab adalah bagaimana cara
Anda menyikapi masa karantina ini? Apakah Anda lebih banyak bersikap positif
atau negatif?
Secara manusiawi, tentu saja wajar jika Anda mengeluh karena
tidak bisa melakukan berbagai aktivitas normal. Saya pun sempat melakukannya.
Sebelum Anda lebih banyak mengeluh, saya ingin berbagi suatu insight yang mungkin Anda butuhkan untuk
tidak hanya melawan kebosanan namun bisa mengubah hidup Anda di tengah masa
karantina.
Sebagai informasi, saya sudah mengalami masa karantina selama hampir 3 bulan, sejak pertama kali ada gerakan work from home di Jakarta, tidak ada shalat jamaah, tarawih dan lebaran di rumah aja. Jika Anda tinggal di luar JABODETABEK, mungkin masa karantina
Anda belum selama masa karantina saya.
Pada periode ini, Anda memang sendirian, Anda merasa
terasing dan terpisah dari dunia luar. Untung ada teknologi yang bisa membuat Anda tetap up to date dengan perkembangan
yang terjadi. Sayangnya, itu belum cukup! Ada begitu banyak aktivitas
menyenangkan yang tidak bisa dilakukan dengan ponsel pintar, bermain
bulutangkis misalnya. Jadi, bagaimana cara menyikapi kondisi yang rasanya
kurang menyenangkan ini?
Anda tentu mengenal Thomas Edison, penemu banyak teknologi
menakjubkan yang sekarang kita nikmati. Apakah Anda pernah belajar tentang
rutinitas yang dilakukan beliau sehingga bisa menemukan semua hal hebat
tersebut?
“Anda bangun jam 7 pagi dan tidur jam 11 malam, saya juga
sama. Bedanya, Anda mengerjakan banyak hal sedangkan saya fokus untuk
mengerjakan satu hal.”
Itu lah rahasia kejeniusan Edison.
Setiap hari, Edison akan bangun pagi kemudian bekerja di
laboratoriumnya yang dikenal dengan nama Menlo Park. Disini, Edison
mengasingkan diri dari pengaruh dunia luar. Tidak boleh ada gangguan, tidak
boleh ada orang masuk tanpa seijin beliau. Edison mengasingkan diri!
Saat ini, Anda sedang berada dalam pengasingan.
Pertanyaannya, bagaimana Anda memandang pengasingan ini? Apakah Anda berpikir
bahwa Anda sedang dipenjara atau menganggap situasi ini sebagai Menlo Park
pribadi Anda untuk belajar, memperbaiki diri, dan membuat mahakarya yang akan
mengubah dunia?
Thomas Edison Center di Menlo Park Credit: mycentraljersey.com |
Pengasingan adalah jalan yang harus ditempuh oleh Kento
Momota untuk menjadi pemain nomor 1 dunia, menjadi orang keempat dalam sejarah
yang merebut gelar juara dunia dalam 2 tahun beruntun, menaklukkan Chen Long,
Lin Dan, dan Lee Chong Wei yang sebelumnya tak tersentuh olehnya. Periode pengasingan
yang diberikan oleh Federasi Bulutangkis Jepang digunakannya untuk melakukan perenungan, belajar sebanyak mungkin, dan membentuknya menjadi atlet yang jauh lebih kuat sehingga kini mendapat julukan 'King Kento' oleh BWF.
Kesendirian adalah ‘Mamba Mentality’ yang dibangun oleh Kobe
Bryant dengan melakukan 1000 lemparan setiap pagi, membuatnya mencatatkan
33,643 poin mengungguli Michael Jordan yang merupakan idolanya dan
menginspirasi LeBron James untuk mengikuti jejaknya. Kobe Bryant bukan hanya salah satu pebasket terbaik sepanjang masa, Kobe adalah ikon olahraga
yang dihormati di seluruh dunia.Kento Momota di Kejuaraan Dunia 2019. Credit: Shi Tang/Getty Images |
Kobe Bryant Credit: Los Angeles Time |
Sebelum perang Bharatayudha, Pandawa diasingkan. Nelson Mandela dipenjara cukup lama sebelum dipilih menjadi presiden dan menjadi salah satu tokoh paling berpengaruh di dunia. Muhammad perlu menyendiri di Gua Hira. Semua pengubah dunia pernah diasingkan atau malah mengasingkan diri sendiri.
Gua Hira, tempat Muhammad mengasingkan diri dan mendapat wahyu. Credit: okezone.com |
Kesunyian, ketenangan, dan total fokus adalah rutinitas para pengubah dunia. Semuanya hanya bisa Anda dapatkan
dalam kesendirian, dalam pengasingan. Buatlah The Tight Bubble of Total Focus, sebuah gelembung imajiner yang
melindungi Anda dari pengaruh luar untuk bisa fokus dalam mengerjakan SATU hal. Kesendirian dengan fokus
total adalah kunci untuk membuat karya kelas dunia. Ini lah metode yang
diajarkan oleh Robin Sharma kepada para CEO Forbes 100 dan elite performers. Gunakanlah masa karantina sebagai latihan untuk
fokus mengerjakan satu hal penting, singkirkan semua distraksi yang dapat mengganggu
fokus Anda. Jadilah kreator kelas dunia dengan mencontoh rutinitas mereka.
Semoga Anda senantiasa dikaruniai kesehatan dan pandemi ini
segera berakhir agar dunia bisa menyaksikan karya jenius Anda!
Wildan Karim, your transformational coach.
Komentar
Posting Komentar