Diet adalah perkara mindset

Pada hari ini, kelebihan berat badan dan obesitas merupakan masalah yang sering ditemukan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. berdasarkan data dari Katadata yang dirilis pada tahun 2018, 1 dari 4 orang Indonesia mengalami kelebihan berat badan. Apa definisi kelebihan berat badan dan perbedaannya dengan obesitas?


Definisi ini merujuk pada nilai Indeks Massa Tubuh (IMT) Anda. Berikut ini panduan untuk menghitung IMT dan klasifikasinya.

 

Diambil dari situs rumus.co.id

Setelah mengetahui rumus perhitungan IMT di atas, postur tubuh Anda tergolong ke bagian mana?

Jika Anda tergolong kelebihan berat badan atau obesitas, menurunkan berat badan menjadi hal yang wajib untuk Anda lakukan karena kelebihan berat badan berkaitan erat dengan berbagai penyakit kronis seperti diabetes tipe 2, hipertensi, stroke, serangan jantung, dan kanker. Anda tentu tidak mau mengalaminya ‘kan?


Pertanyaan berikutnya, bagaimana cara yang efektif untuk menurunkan berat badan? Apakah dengan berolahraga sangat keras mampu menurunkan berat badan secara efektif?


Sayangnya, tidak. Olahraga memang bisa membantu proses penurunan berat badan tetapi bukan factor utama. Faktanya, Anda membakar kurang dari 500 kalori dengan berolahraga keras selama 30 menit. Nilai kalori ini kurang dari nasi uduk atau lontong sayur yang Anda santap di pagi hari. Belum lagi minuman manis atau cemilan yang masuk ke mulut selama Anda berolahraga.


Lalu, bagaimana cara yang efektif untuk menurunkan berat badan?


Secara teknis, hal yang perlu Anda lakukan adalah menciptakan defisit kalori yaitu jumlah kalori yang masuk ke tubuh Anda harus lebih kecil daripada nilai kalori yang Anda bakar lewat beragam aktivitas. Dengan kondisi ini, berat badan Anda akan turun secara perlahan. Pertanyaan berikutnya, jenis diet apa yang efektif?


Menurut saya, semua jenis diet bisa baik dan efektif. Buktinya, banyak orang yang sukses dengan metode diet keto, diet mayo, intermittent fasting (OCD Deddy Corbuzier) maupun dengan mengonsumsi suplemen tertentu, Herbalife seperti yang saya jual misalnya. Semua metode telah terbukti berhasil pada banyak orang sekaligus GAGAL PADA LEBIH BANYAK ORANG. Sebenarnya, faktor apa yang berpengaruh terhadap kesuksesan atau kegagalan diet?


It’s all about mindset. Kunci utama menurunkan berat badan ada pada pola pikir Anda. Cogito ergo sum, aku berpikir maka aku ada. Demikian yang dikatakan oleh Rene Descartes. Realitas Anda adalah resultan dari pikiran Anda.


Bagaimana pola pikir yang tepat untuk menurunkan berat badan secara efektif?


Saya akan mencontohkan diri saya sendiri. Saya adalah orang yang mudah lapar dan susah tidur ketika perut lapar, sampai saat ini. Faktanya, saya tetap bisa tidur ketika berpuasa ramadan meskipun perut saya lapar dan tenggorokan kering. Kenapa demikian?


Di dalam otak saya sudah ada pemikiran bahwa puasa ramadan adalah ibadah wajib yang harus saya laksanakan. Apa pun yang terjadi, saya harus berpuasa karena saya ingin menjadi seorang muslim yang baik. Saya mampu menahan lapar karena ada alasan bahwa aktivitas ini bersifat wajib dan memiliki motivasi kuat untuk menjadi muslim yang baik. Saya menemukan why yang saya butuhkan.


Dia yang memiliki why kuat akan mampu menghadapi how apa pun, demikian yang dikatakan oleh Friedrich Nietzsche. Teori ini dilestarikan oleh Simon Sinek dengan buku berjudul Start with Why.

Saya memiliki cerita yang menarik untuk mendukung argumen ini. Sarah Anne Stewart adalah mantan model yang sekarang menjadi coach untuk Lembaga bisnisnya yang diberi nama Holistically Slim.


Dulu, ketika ia masih menjadi model, ia dituntut untuk makan sesedikit mungkin sehingga mengalami malnutrisi dan harus dirawat di rumah sakit. Dokter yang menanganinya mengatakan bahwa ia harus mengubah pola makannya jika ingin hidup lebih lama. Ia pun mengikuti anjuran dari sang dokter.


Hari ini, sebagai coach yang telah menangani sangat banyak klien, ia menemukan sebuah fakta menarik tentang para klien yang berhasil menurunkan berat badan sesuai target. Sarah mengatakan bahwa mereka yang berhasil biasanya melakukan inner journey dengan bermeditasi. Anda mungkin bingung, bagaimana ceritanya duduk diam memejamkan mata sambal mengatur nafas bisa menurunkan berat badan? Meditasi bahkan tidak membakar kalori sama sekali.


Sebagaimana yang sudah saya jelaskan sebelumnya, ini adalah tentang pola pikir. Meditasi memang tidak membakar kalori tetapi mampu mengarahkan Anda untuk menciptakan defisit kalori secara signifikan.


Dengan bermeditasi, Anda lebih tenang dan rileks sehingga Anda lebih mudah untuk melakukan refleksi atau perenungan. Anda akan berbicara kepada diri sendiri tentang kenapa diet yang selama ini dilakukan selalu gagal, kenapa masih ngemil, kenapa tidak berolahraga, kenapa tidak mengikuti arahan dari coach, dan yang paling penting, kenapa perlu menurunkan berat badan?


Dengan bermeditasi secara rutin, Anda akan menemukan alasan terkuat Anda untuk menurunkan berat badan dan fokus Anda akan jauh lebih tajam. Dengan memiliki strong why dan fokus yang tajam, Anda pasti sukses dalam program diet Anda. Berat badan Anda pasti bisa turun sesuai target.

Kunci sukses untuk menurunkan berat badan adalah mengubah pola pikir!

 

Wildan Karim, your transformational coach

Dapatkan konsultasi dan panduan berat badan ideal dengan menghubungi saya di nomor 085348348177 atau email di wildan.karim@mail.ugm.ac.id

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku-buku di Balik Bukuku

Akibat & Penyebab Tidak Sarapan

Benarkah Olahraga Efektif Menurunkan Berat Badan?