Benarkah Puasa Menyehatkan Kita?



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sebagai umat muslim, kita tentu telah sering mendengar tentang salah satu ibadah bernama puasa. Ibadah puasa dilaksanakan dengan cara menahan nafsu makan, minum, dan nafsu lahiriah maupun batiniah lain semenjak terbit fajar hingga tenggelamnya matahari. Puasa bersifat wajib dilaksanakan pada bulan ramadhan. Namun demikian, ada juga puasa senin kamis, puasa Nabi Daud dan beberapa jenis puasa lain yang bersifat sunnah. Ibadah puasa didasari oleh firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 183 berikut:
Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa (Q.S. Al Baqarah: 183).
Permasalahan puasa
Pada bulan ramadhan, kita diwajibkan berpuasa dengan tidak makan dan minum selama kurang lebih 14 jam. Di saat asupan makan dan minum yang berkurang drastis, terdapat permasalahan yang sesungguhnya kurang masuk akal. Banyak di antara kita yang mengalami kegemukan selama berpuasa. Hal yang mengkhawatirkan adalah kegemukan ditengarai sebagai penyebab utama berbagai penyakit seperti diabetes, stroke, hipertensi, gangguan pernapasan, gagal ginjal, hingga kanker.
Puasa adalah ibadah yang konon dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani. Namun demikian, Republika mewartakan bahwa banyak rumah sakit di Indonesia melayani lebih banyak pasien setelah Idul Fitri. Fakta ini merupakan suatu kontradiksi dari pernyataan yang menyatakan bahwa puasa mempu memperbaiki kesehatan. Pertanyaan yang kemudian muncul adalah kenapa ada banyak orang sakit setelah lebaran dan ada banyak orang mengalami kegemukan setelah bulan ramadan? Padahal puasa diklaim mampu meningkatkan kesehatan.
Puasa secara ilmiah
Puasa adalah ibadah yang ada dalam semua agama. Popularitasnya membuat para ahli kesehatan melakukan berbagai penelitian untuk menyelidiki manfaat, bahaya atau hal-hal lain yang berhubungan dengan puasa.
Berbagai artikel kesehatan telah mempublikasikan manfaat-manfaat yang didapatkan tubuh dengan berpuasa, di antaranya adalah sebagai berikut.
1.      Detoksifikasi
Detoksifikasi adalah proses pembersihan tubuh dari berbagai macam zat residu yang memenuhi tubuh. Ketika berpuasa, kita tidak diperbolehkan makan, minum, dan merokok selama 14 jam, hal ini baik untuk tubuh karena dapat membersihkan zat-zat residu dalam tubuh.
Ketika tubuh kita mengalami detoksifikasi, organ-organ dalam tubuh termasuk organ-organ pencernaan kita akan bersih. Organ pencernaan yang bersih akan bersifat sensitif sehingga akan sangat mudah untuk mencerna makanan yang masuk ke tubuh.

2.      Mengistirahatkan organ pencernaan
Selama 14 jam tanpa makan dan minum, organ-organ pencernaan kita akan beristirahat. Namun demikian, fungsi fisiologis seperti produksi hormon sekresi tetap berlangsung dengan laju yang lebih rendah. Aktivitas ini membantu tubuh kita untuk menjaga keseimbangan cairan dalam tubuh. Selain itu, proses penghancuran makanan terjadi dalam laju tetap sehingga proses pelepasan energi pun berlangsung dalam pola yang teratur. Meskipun demikian, puasa tidak menghentikan proses produksi asam di lambung sehingga para pasien dengan masalah lambung dianjurkan untuk berpuasa sebelum dioperasi.

3.      Menurunkan gula darah
Puasa mempercepat proses pembakaran glukosa dalam tubuh sehingga tubuh akan cepat memperoleh energi. Pembakaran glukosa yang cepat menurunkan produksi insulin. Selain pembakaran glukosa, puasa juga mengistirahatkan pankreas kita sehingga puasa akan menurunkan kadar gula darah kita menuju level normal.

4.      Mempercepat pembakaran lemak
Respon pertama tubuh dalam puasa adalah pembakaran glukosa. Ketika simpanan glukosa habis, ketosis dimulai. Ini adalah proses pembakaran lemak yang akan melepaskan energi. Lemak-lemak yang tertimbun di ginjal dan otot akan dihancurkan dalam proses pelepasan energi.

5.      Memperbaiki tekanan darah
Puasa akan membantu menurunkan resiko atherosclerosis dalam darah. Atherosclerosis adalah penyakit yang membentuk plak dari lemak di dalam pembuluh darah sehingga menyumbat laju peredaran darah sehingga meningkatkan tekanan darah. Selama berpuasa, glukosa dan lemak akan dihancurkan untuk diubah menjadi energi, laju metabolisme menurun, produksi hormon adrenalin dan noradrenalin pun akan menurun. Mekanisme ini menjaga metabolisme tetap kuat namun terkendali sehingga tekanan darah akan menurun.

6.      Meningkatkan imunitas
Jika kita mengkonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang berimbang saat sahur dan berbuka, imunitas kita akan meningkat. Hilangnya racun-racun dan berkurangnya timbunan lemak juga membantu meningkatkan imunitas. Ketika kita berbuka dengan makanan bernutrisi, kita menambah asupan vitamin dan mineral esensial dalam tubuh. Makanan dengan kandungan vitamin A dan vitamin E adalah antioksidan yang baik untuk meningkatkan imunitas.

7.      Membantu menurunkan berat
Puasa akan mempercepat proses pembakaran lemak yang pada akhirnya akan sangat membantu dalam proses penurunan berat badan. Meskipun demikian, puasa bukan strategi yang baik untuk menurunkan berat badan. Memperbaiki pola makan dengan mengurangi makanan berlemak dan gula serta menambah asupan serat adalah pilihan yang lebih baik dalam menurunkan berat badan.
Puasa makin gemuk
Proses detoksifikasi tubuh selama berpuasa akan membuat tubuh kita lebih sensitif dan reseptif terhadap makanan yang masuk ke dalam tubuh. Ketika kita memasukkan makanan-makanan berkalori tinggi saat sahur dan berbuka, organ tubuh akan menyerapnya dengan sangat efektif. 

Teori kesehatan menyatakan bahwa ketika kalori masuk lebih banyak daripada kalori keluar maka tubuh akan menjadi gemuk. Pada bulan puasa, kebanyakan dari kita malas berolahraga sehingga jumlah kalori yang kita keluarkan sangat sedikit. Di saat jumlah kalori keluar yang sangat sedikit dan organ pencernaan yang super reseptif dalam menerima makanan, kita justru menyantap hidangan manis yang tinggi kalori, tinggi gula, dan tinggi lemak. Dengan demikian, proses penggemukan pun berjalan sangat maksimal untuk tubuh kita.
Makanan untuk puasa
 Makanan adalah perkara yang sangat penting dalam menjaga kesehatan. Suatu pepatah dari Barat menyatakan you are what you eat atau Anda adalah apa yang Anda makan. Pepatah ini memberikan pesan bahwa makan makanan yang sehat akan menjadikan Anda sehat sedangkan makan makanan tidak sehat akan menjadikan Anda tidak sehat.
Umat muslim telah diperintahkan oleh Allah untuk memilih makanan yang halal lagi baik yang sehat dan bernutrisi sebagai sarana untuk bersyukur atas karunia kesehatan yang telah diberikan sebagaimana tertulis dalam surat An Nahl ayat 114 berikut.

Maka makanlah makanan yang halal lagi baik dari rezeki yang telah diberikan oleh Allah kepadamu dan syukurilah nikmat Allah, jika kamu hanya menyembah-Nya (Q.S. An Nahl: 114).
Dalam setiap makan, Allah telah memerintahkan kita untuk makan makanan yang halal lagi baik. Dengan kita yang kini telah sadar bahwa puasa akan membuat tubuh kita lebih reseptif terhadap makanan yang masuk, hendaknya kita semakin selektif dalam memilih makanan yang hendak kita konsumsi untuk sahur dan berbuka. Kita harus memastikan bahwa makanan yang kita santap benar-benar bebas racun, bernutrisi tinggi, kaya vitamin dan mineral, rendah lemak, rendah gula, rendah kalori dan kriteria-kriteria lain yang sesuai dengan kebutuhan tubuh kita.
Puasa adalah suatu ibadah dengan berbagai keutamaan yang luar biasa. Rasulullah Muhammad pun menjalankan puasa senin kamis secara reguler. Sebagai umat muslim yang meyakini bahwa perintah Allah dan perilaku Rasulullah pasti mendatangkan kebaikan lahir dan batin, kita pun meyakini bahwa puasa akan mendatangkan kebaikan lahir dan batin.
Jika dengan puasa kita justru gemuk atau mengalami masalah kesehatan lain, hal itu terjadi bukan karena puasa menyebabkan kegemukan namun karena kesalahan kita dalam memilih makanan. Puasa adalah ibadah yang luar biasa, kita bisa membuatnya lebih luar biasa lagi dengan memilih nutrisi tepat dan seimbang selama berpuasa.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.






Artikel ini ditulis oleh Wildan Karim, konsultan nutrisi Anda dari Herbalife International.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Buku-buku di Balik Bukuku

Akibat & Penyebab Tidak Sarapan

Benarkah Olahraga Efektif Menurunkan Berat Badan?